Website created in white label responsive website builder WebWave.
Beberapa waktu yang lalu saya mendapatkan janji untuk bertemu dengan kenalan baru di daerah tepian kota Serang.
Beliau sudah memberikan alamat rumahnya yang lengkap, dan berbekal alamat tersebut, saya berangkat menggunakan GPS.Yang terjadi kemudian sangat menarik.
Setelah tiba di daerah tersebut, saya terkejut karena peta di tiga sistem GPS (2 Android, 1 dari mobil) menunjukkan empty space dan tidak ada perumahan di situ. Yang membuat situasi lebih menegangkan, ketika saya menanyakan alamat rumah itu ke beberapa orang yang saya temui di sepanjang jalan, tidak ada satu orang pun yang mengenalnya. Dan kebetulan lagi, kenalan baru saya itu handphone-nya mati. Wah, jangan – jangan saya dikerjain nih, itu pikiran negatif yang keluar pertama kali di benak saya.
Untungnya, saya masih melanjutkan pencarian buta saya, dan akhirnya, cerita panjang menjadi pendek, saya berhasil terhubung dengan kenalan baru saya itu dan dengan bantuan beliau saya berhasil menemukan lokasi rumahnya.
Wow, tiba-tiba saya teringat perkataan Alfred Korsybski, seorang pakar studi kognitif, “your map is not the reality”.
Jadi, apa implikasinya terhadap Continuous Improvement?
Besar sekali. Garis bawah nya adalah Continuous Improvement (termasuk our personal CI) akan berhenti bila pemikiran kita hanya terbatas oleh peta persepsi kita. Contoh nyata:
Albert Einstein pernah berkata, “Anda tidak dapat menyelesaikan masalah Anda dengan menggunakan pola pikir yang sama ketika Anda membuat masalah itu terjadi.” Saya rasa pernyataan ini erat kaitannya dengan apa yang sudah kita gambarkan sejauh ini.
Jadi, apa yang bisa kita lakukan untuk memulai kebiasaan berpikir di luar peta persepsi kita?